Scroll Text - http://www.marqueetextlive.com

DESAIN KURIKULUM


A. Pendahuluan
Pembinaan kurikulum adalah kegiatan yang mengacu pada usaha untuk melaksanakan, mempertahankan, dan menyempurnakan kurikulum yang telah ada, guna memperoleh hasil yang maksimal. Pelaksanaan kurikulum sendiri diwujudkan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip dan tuntutan kurikulum yang dikembangkan sebelumnya bagi pendidikan/sekolah tertentu.
Dengan demikian, pembinaan kurikulum di sekolah dilakukan, setelah melalui tahap pengembangan kurikulum, atau setelah terbentuknya kurikulum baru.
Pengembangan kurikulum sebagai tahap lanjutan dari pembinaan, yakni kegiatan yang mengacu untuk menghasilkan suatu kurikulum baru. Dalam kegiatan tersebut meliputi penyususnan-penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan. Melalui tahap-tahap tersebut akan menghasilkan kurikulum baru. Dan dengan terbentuknya kurikulum baru, maka tugas pengembangan telah selesai.
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses siklus yang tidak pernah ada titik awal dan akhirnya. sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang bertumpu pada unsure-unsur dalam kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan, metode, material, penilaian dan balikan (feed back).
Berdasarkan uraian tersebut, makalah ini bertujuan untuk mengetahui desain apa saja yang ada dalam kurikulum.
B. Subject Centered Curriculum (Berpusat pada Bahan Ajar)
Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Dimeni horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum (proses belajar mengajarnya). Dimensi vertikal menyangkut penyususnan sekuen bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran (penyusunannya dari mudah kesulit).
Kelebihan Subject Centered Curriculum (berpusat pada bahan ajar) diantaranya :
  • Mudah disusun, dilaksanakan , di evaluasi dan disempurnakan
  • Para pengajaranay tidak perlu persiapan khusus, , asal menguasai ilmu atau bahan yang diajarkan sering dipandang sudah dapat menyampaikannya.
Kekurangan Subject Centered Curriculum (berpusat pada bahan ajar) diantaranya:
  • Karena pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal itu bertentagan dengan kenyataan, sebab dalam kenyataan pengetahuan merupakan satu kesatuan
  • Karena mengutamakan bahan ajar maka peran serta didik sangat pasif.
  • Pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu, dengan demikian pengajaran lebih bersifat verbalitas dan kurang praktis.
Bentuk perbaikan kurikulum Subject Centered Curriculum berpusat pada:
  1. The subject design
  2. The disciplines design
  3. The broad fields desaign
v  The Subject design
·         Materi pel disajikan secara terpisah
·         Pengetahuan siswa tidak terintegrasi, tapi terpisah-pisah
·         Kurang memperhatikan minat siswa
·         Penguasaan materi secara hapalan
v  The disciplines design
·         Pengembangan dari subject design
·         Isi kurikulum berdasarkan disiplin ilmu
·         Siswa didorong utk memahami logika /struktur dasar suatu disiplin, memahami konsep,ide, dan prinsip penting
·         Meggunakan pendekatan inkuiri dan diskoveri
v  The Broad fields design
·         Memperbaiki  kelemahan dari yg sebelumnya
·         Menyatukan beberapa pelajaran  yg berhubungan
·         Pemahaman siswa diupayakan komprehensif
·         Kemampuan guru terbatas (utk SMP/SMA)

C. Learner Centered  Design (Berpusat pada  Peranan  Siswa)
Penyusunan pengembangan kurikulum berdasarkan pada peserta didik dan bukan berdasarkan isi, kurikulum tidak diorganissikan sebelumnya tetapi dikembangkan bersama guru dengan siwa                     dalam penyelesaian tugas guru-guru dan siswa, minat, kebutuhan, dan tujuan.
Kelebihan Learner Centered Design (berpusat pada peranan siswa) diantaranya :
  • Motivasi instrinsik pada siswa
  • Pembelajaran memperhatikan perbedaan individu
  • Kegiatan pemecahan masalah memberikan kemampuan dlm menghadapi kehidupan di luar sekolah
Kekurangan Learner Centered Design (berpusat pada peranan siswa) diantaranya
  • Kenyataan, siswa belum tentu tahu persis kebutuhan dan minatnya
  • Kurikulum tidak mempunyai pola dalam penyusunan strukturnya.
  • Sangat lemah  dlm kontinuitas  dan se kuens bahan
  • Menuntut guru yg ahli dalam banyak hal
D. Problems Centered  Design (Berpusat pada Masalah yang Dihadapi Masyarakat)
Problem desain centered berawal dari pada filsafat yang mengutamakan peranan manusia (man centered) yang menekankan pada kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat, menekankan pada isi, kurikulum mereka disusun sebelumnya, model kurikulum ini berasumsi bahwa manusia sebagai mahluk sosial.
Variasi model kurikulum ini, yaitu:
1. The  Areas Of  Living Design
Penekanan pada prosedur belajar melalui pemecahan masalah dan memiliki tujuan yang bersifat proses dan isi diintegrasikan. Menggunakan pengalaman dan situasi nyata dari siswa  sebagai pembuka jalan dalam mempelajari bidang kehidupan.
Kelebihan:
·         Integrasi dari beberapa subjek berdasarkan  problema sosial
·         Prosedur belajar pemecahan masalah
·         Penyajian bahan ajar yg relevan  dengan kebutuhan masyarakat
Kelemahan:
·         Penentuan lingkup/sekuens dari bidang kehidupan yg esensial, sulit dilakukan
·         Kurang/lemahnya kontinuitas/integritas organisasi  isi kurikulum
·         Mengabaikan warisan budaya
2. The Core Design
Dalam mengintegrasikan bahan ajar, mereka memilih mata pelajaran/bahan ajar tertentu mereka memilih suatu mata pelajaran sebagai inti (core), dan pelajaran lain dikembangkan disekitar inti/core tersebut. The core desagn diberikan oleh guru yg berpengetahuan dan berwawasan luas, bukan spesialis disamping bimbingan guru terhadap perkembangan sosial  pribadi  siswa.
Beberapa bentuk variasi the core desagn kurikulum, yaitu:
·         The separated subject core
Salah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan antar mata pelajaran, beberapa mata pelajaran yang dipandang mendasari atau yang menjadi inti pelajaran lainnyadjadikan core.
·         The correlated  core
Berpangkal dari The separated subject core pengintegrasiannya bukan bukan hanya dua atau tiga pelajaran, dengan jalan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang erat hubungannya.
·         The fused core
Berpangkal dari  separated subject, pengintegrasiannya bukan bukan hanya dua atau tiga pelajaran. Dalam studi inidikembangkan tema-tema masalah umum yang yang dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang.
·         The activity/sekuens core
Berkembang dari learner centered desaignya berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik.
·         The areas living core
Bentuk desain ini dipandang sebagai core desain yang paling murni dan cocok untuk program pendidikan umum.
·         The sosial problems core
Bersifat terbuka untuk penyempurnaan pada setiap sat, agar tetap mutakir dan relevandengan perkembangan masyarakat.
E. Penutup
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses siklus yang tidak pernah ada titik awal dan akhirnya. sebab, pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang bertumpu pada unsure-unsur dalam kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan, metode, material, penilaian dan balikan (feed back).
Desain kurikulum yang dijabarkan dalam makalah ini adalah:
  • Subject Centered Curriculum (Berpusat pada Bahan Ajar)
  • Learner Centered  Design (Berpusat pada  Peranan  Siswa)
  • Problems Centered  Design (Berpusat pada Masalah yang Dihadapi Masyarakat)


===== 000 =====


REFERENSI
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata,  Nana S. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.



0 Response to "DESAIN KURIKULUM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme